KARANGANYAR - Masuknya nama manatan wakil bupati Karanganyar periode 2008-2013 sebagai salah satu bakal calon (balon) gubernur atau wakil gubernur yang akan bertarung di pemilihan gubernur (pilgub) tahun 2018 mendatang, mendapat tanggapan dari sejumlah kader partai berlambang banteng dalam lingkaran tersebut.Bahkan sebagian dari kader menolak jika Paryono menjadi salah satu balon untuk memimpin Jawa Tengah.
Sri Desto Untung Raharjo, salah satu kader PDIP yang juga mantan pejabat di Karanganyar, kepada wartawan, mengaku mengapresiasi Banteng Muda Indonesia (BMI) yang mengusulkan Paryono sebagai cagub/cawagub dalam pilkada mendatang.
Hanya saja, menurut Desto, sebaiknya Paryono menjadi balon bupati Karanaganyar yang waktunya bersamaan dengan pilgub Jawa Tengah.
Menurut Desto, figur Paryono masih sangat dibutuhkan di Karanganyar. Jadi saya justru usul Paryono maju dalam Pilkada Karanganyar.Sebagai eks kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Karanganyar, Desto mengaku cukup mengenal sosok Paryono, terutama saat Paryono menjabat sebagai Wabup Karanganyar.
" Gagasan Pak Paryono saat itu sangat bagus. Terutama program pemberdayaan masyarakat miskin sangat bagus," ujarnya, Senin (15/5).
Ditambahkannya, banyak kader-kader muda PDIP Karanganyar yang dapat diusulkan sebagai cabup/cawabup Karanganyar. Tapi dia menilai figur-figur tersebut belum ada yang melebihi kapasitas Paryono.
" Kader-kader muda lainnya banyak. Tapi yang sekelas Paryono belum ada. Sebagai pemenang Pileg 2014, PDIP butuh figur berkarakter yang telah teruji," tandasnya.
Hal yang sama diungkapkan Ketua PAC PDIP Jaten, Suprapto "Koting". Suprapto mengaku bangga jika Paryono yang merupakan kader PDIP Karanganyar, bisa dicalonkan sebagai cagub/cawagub Jateng.
‘”Saya berharap Paryono tidak ke Jawa tengah dulu.Kamim hanya berharap Paryono bertarung dalam Pilkada Karanganyar 2018. Saat ini belum ada kader PDIP Karanganyar yang berpengalaman, dan berjejaring luas, selain Paryono,” jelasnya.
Prapto, juga mengaku telah melakukan komunikasi kepada para kader di tingkat ranting di Jaten. Para kader berharap Paryono maju lagi dalam Pilkada Karanganyar.(Isw)
Sri Desto Untung Raharjo, salah satu kader PDIP yang juga mantan pejabat di Karanganyar, kepada wartawan, mengaku mengapresiasi Banteng Muda Indonesia (BMI) yang mengusulkan Paryono sebagai cagub/cawagub dalam pilkada mendatang.
Hanya saja, menurut Desto, sebaiknya Paryono menjadi balon bupati Karanaganyar yang waktunya bersamaan dengan pilgub Jawa Tengah.
Menurut Desto, figur Paryono masih sangat dibutuhkan di Karanganyar. Jadi saya justru usul Paryono maju dalam Pilkada Karanganyar.Sebagai eks kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Karanganyar, Desto mengaku cukup mengenal sosok Paryono, terutama saat Paryono menjabat sebagai Wabup Karanganyar.
" Gagasan Pak Paryono saat itu sangat bagus. Terutama program pemberdayaan masyarakat miskin sangat bagus," ujarnya, Senin (15/5).
Ditambahkannya, banyak kader-kader muda PDIP Karanganyar yang dapat diusulkan sebagai cabup/cawabup Karanganyar. Tapi dia menilai figur-figur tersebut belum ada yang melebihi kapasitas Paryono.
" Kader-kader muda lainnya banyak. Tapi yang sekelas Paryono belum ada. Sebagai pemenang Pileg 2014, PDIP butuh figur berkarakter yang telah teruji," tandasnya.
Hal yang sama diungkapkan Ketua PAC PDIP Jaten, Suprapto "Koting". Suprapto mengaku bangga jika Paryono yang merupakan kader PDIP Karanganyar, bisa dicalonkan sebagai cagub/cawagub Jateng.
‘”Saya berharap Paryono tidak ke Jawa tengah dulu.Kamim hanya berharap Paryono bertarung dalam Pilkada Karanganyar 2018. Saat ini belum ada kader PDIP Karanganyar yang berpengalaman, dan berjejaring luas, selain Paryono,” jelasnya.
Prapto, juga mengaku telah melakukan komunikasi kepada para kader di tingkat ranting di Jaten. Para kader berharap Paryono maju lagi dalam Pilkada Karanganyar.(Isw)
Saat ini 0 komentar :