![]() |
Tradisi Pemotongan Hewan Kurban di Malang (Foto: Midaada/hariankota) |
Warga melakukan arak - arakan hewan kurban sebelum disembelih di mulai dari Jalan Gatot Subroto, ke Jalan Aries Munandar, Jalan Zainul Arifin, kemudian ke Jalan KH Ahmad Dahlan dan kembali ke Jalan Gatot Subroto.
Warga beralasan arak - arakan hewan kurban ini untuk memperlancar darah hewan sebelum disembelih. Selain itu, tradisi ini dipegang warga karena merupakan ajaran dari ulama setempat.
Ketua Panitia Kurban, Ainul Yakin mengatakan sengaja mengarak hewan kurban lantaran memegang tradisi ulama leluhur supaya darah lancar. "Ini syiar dari ulama dari leluhur kami. Karena darah hewan kurban yang disembelih seteleh diarak atau pawai keluar dengan lancar dan segar," ungkapnya, Rabu (22/8/2018).
![]() |
(Foto: Midaada/hariankota) |
Ia menambahkan pawai hewan kurban kali ini pun lebih berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-73.
"Ini momentum yang berbeda bertepatan Agustusan hari Kemerdekaan. Kita buat semacam karnaval beberapa ada yang dihias, membawa spanduk dan bendera merah putih. Dan kita tambah dengan kembang api atau flare. Selain itu, kita lantunkan shalawat badar dan beberapa lagu kebangsaan seperti padamu negeri," bebernya.
Alhasil, warga pun cukup antusias mengikuti proses mulai awal arak-arakan hingga penyembelihan hewan kurban. Tak jarang mereka mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel masing-masing.
Reporter: Midaada
Editor: Gunadi
Saat ini 0 komentar :