Ketua Presidium JARI 98 Willy Prakarsa, beranggapan langkah elite politik yang selalu mempertontonkan meminta jatah menteri tidak jauh dari kata pengemis jabatan.
"Jadi parpol mesti hati-hati. Saya khawatir, jika elit politik masih terus menerus mempertontonkan perebutan dan minta jatah kursi menteri ini dan itu, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat Indonesia kedepannya menjadi antipati terhadap parpol yang ada," terang Willy Prakarsa, di Jakarta.
Tak hanya itu, Willy menilai ulah para politisi kelas atas tersebut sangat memalukan. Lantaran, para politikus itu tak henti-hentinya ngemis jabatan yang selalu dipertontonkan kepublik.
“Kelakuan yang dipertontonkan saat ini jelas - jelas sangat memalukan. Berebut kekuasaan dan minta - minta kursi menteri kepada Presiden. Saya khawatir, sikap elit parpol hari ini akan menimbulkan kesenjangan sosial berakhir distigmatisasi serta street justice (pengadilan jalanan),” ujarnya.
Menurut Willy, langkah para politisi yang merasa sabagai pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 lalu, setidaknya tidak berpikiran haus jabatan dan ngemis-ngemis minta menteri.
“Janganlah karena merasa sebagai pengusung dan pendukung Jokowi - Amin di Pilpres 2019 kemarin, ngemis menteri. Janganlah merasa sangat berhak atas kursi menteri dan jabatan lainya,” tegas Willy.
JARI 98 berharap elit parpol mestinya memikirkan bagaimana caranya menciptakan lapangan kerja, memikirkan cara bahan pokok stabil, BBM dan tarif dasar listrik (TDL) bisa turun, serta penegakan supremasi hukum berdasarkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.