
Anak pasangan suami istri Wahono (55) dan Partini (47), warga Suruh Kalong, RT 4 Rw 7, Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu ini, yang lahir 4 Februari 2010 ini, bersaing dengan 863 peserta dalam audisi bulutangkis, mewakili Karanganyar.
“Namaku hanya N. tapi tidak masalah.Saya juga juga tidak minder,” ujar N yang masih duduk di kelas dua sekolah dasar ini. N juga mengaku optimis dapat bersaing dengan peserta audisi lain, yang berasal dari seluruh wilayah Soloraya.

Sementara itu, orang tua N, Wahono, mengaku, nama tersebut diberikan kepada anak laki-lakinya tersebut, setelah sebelumnya melakukan laku prihatin, berupa sholat tahajjud di sejumlah Mesjid kuno yang berada di Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kayuapak serta masjid kuno di Wonosobo.
Laku prihatin tersebut dilakukannya bersama sang isteri, saat N masih berusia tiga bulan dalam kandungan.
“Awalnya dari laku prihatin dengan melaksanakan shalat di sejumlah masjid. Setelah melakukan Laku prihatin atau tirakat, saya kemudian memberikan nama anak saya dengan satu huruf, yakni N,” ungkapnya.
Selain sebagai hasil olah bathin, pemberian nama N tersebut, jelas Wahono, sebagai bentik kekagumannya kepada mantan presiden pertama RI, Soekarno, yang juga memiliki nama N dibelakang namanya.

“Awalnya sih keberatan mas. Tapi karena ini pemberian ayahnya, saya menerima.Nama N ini, sebagai hasil olah bathin saja. Sampai sekarang, kami juga tidak menghadapi kendala dalam hal administrasi kependudukan,” ujarnya.