
Pasalnya, kebocoran dari pipa tersebut telah menimbulkan pencemaran yang cukup lama dirasakan warga setempat.
Kondisi itu diperparah saat turun hujan, karena tinja yang seharusnya mengalir ke IPAL tersebut justru berbalik, sebab posisi pipa yang lebih rendah, sehingga tutup pipa tak mampu menahan tekanan air yang berisi limbah kotoran manusia itu.
Bukan saja menimbulkan bau tidak sedap yang sangat menyengat. Lebih dari itu, limbah tinja tersebut bahkan seringkali membeludak dan menggenangi pekarangan warga hingga ke jalan.
Salah seorang warga, Tari (52) bahkan mengaku mengaku sudah tidak tahan lagi dengan kondisi yang sangat dikhawatirkan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan warga itu.
"Kami sudah tidak kuat, tiap hari harus melihat dan merasakan bau yang tidak sedap,” keluhnya. Dampak bocornya pipa PDAM itu pun mengakibatkan air ledeng di rumah warga menjadi tak layak untuk dikonsumsi.
"Airnya berwarna kuning. Untuk mandi saja enggak layak, apalagi untuk air minum," imbuhnya.
Keluhan warga pun ditanggapi oleh Ketua RW 07 Kelurahan Mojo, S Amin guna mencari solusi, hingga akhirnya dari hasil rapat pengurus RW bersama warga pun memutuskan untuk mengadukan masalah itu ke DPRD kota Surakarta.
Sebelumnya, Amin pun mengatakan, bahwa warga pernah berupaya untuk memperbaiki kebocoran pipa tersebut, namun urung terlaksana karena terbentur biaya yang dinilai tidak sedikit.
"Biaya katanya sampai Rp 20 juta. Uang dari mana?. Kami menunggu keseriusan PDAM dan Pemkot Solo untuk segera mengatasi masalah ini," ungkapnya.
Sementara, di sela kunjungannya saat inspeksi mendadak (sidak), di daerah setempat, Selasa (12/11/2019), menindak lanjuti hal itu Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Taufiqurrahman mengatakan, bahwa selain di Jalan Bengawan Solo 3, masih ada sejumlah titik di Kelurahan Semanggi dan Mojo yang juga terdampak kebocoran pipa milik PDAM tersebut yang harus segera mendapat perhatian dan penanganan serius oleh pihak PDAM.
"“Hari ini, akan segera kami laporkan ke PDAM Surakarta. Kalau dibiarkan ini kasihan masyarakat," tandas politikus Partai Golkar itu kepada wartawan.