KARANGANYAR - Dewan Pimpian Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (DPD Partai Gerindra) Jawa Tengah, masih terus melakukan komunikasi politik dengan partai lain, dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan berlangsung di 21 kabupaten/kota tahun 2020.
Hal tersebut dikatakan sekretarais DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro, usai tasyakuran HUT ke 12 partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut yang berlnagsung di kantor DPC partai tersebut, Sabtu (09/02/2020).
Menurut Sriyanto, selain melakukan komunikasi politik, Partai Gerindra juga mengInventtarisir tokoh masyarakat serta para kader yang akan maju melalui gerindra, dalam pilkada mendatang. Termasuk di wailayah Solo Raya, Sragen, Surakarta dan Sukoharjo.
“ Kami masih terus melakukan komunikasi politik di semua wilayah yang akan menggear pilkada. Hanya saja persoalannya, kami belum menemukan, kandidat yang tepat. Tapi kami yakin, pada saatnya nanti, kami akan menemukan figure atau tokoh yang pas.
Ketika disinggung apakah akan mengusung sendiri atau koalisi dengan partai lain, , Sriyanto menegaskan keinginan kader akan mengusung sendiri.
“ Tapi realita politik ke depan, kita belum tau. Tapi yang jelas, sampai detik ini, kami tetap ingin mengusung kader sendiri.,” ujarnya
Smenatara itu, terkait dengan rstu ketua umum DPP Partai Gerindra terhadap yang merestuai Gibran sebagai salah satu bakal calon walikota Surakarta, Sriyanto, mengungkapkan, belum ada pernyataan resmi dari sang ketua umum.
“Kalau rest u secara resmi belum. Yang namanya restu itu kalau dalam bentuk rekomendasi.Tapi isyarat kearah sana (restu, red) sudah ada. Khusus untuk Solo, kami menunggu dari DPP. Surakarta ini lain dari yang lain. Agak istimewa. Soal pilkada Surakarta, ada komunikasi tingkat tinggi. Kalau daerah lain di luar solo, kita terus lakukan penjajagan,” jelasnya.
Sementara itu, dalam tasyakuran HUT Gerindra ke 12, yang berlangsung di kantor DPC Gerindra Karanganyar, Sri yanto menegaskan, jika HUT ini akan dijadikan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi terhadap kekurangan yang ada.
“ Di usia nya yang ke 12, Gerindra masuk nomor dua nasional dan nomor 3 di Jawa Tengah. Ini sebuah prestasi yang cukup membanggakan. Namun demikian, masih ada kekurangan, terutama di Jawa Tengah, kita pingin lebih eksis lagi. Untuk itu, kami meminta kepada seluruh kader yang menjadi legislative, agar bekerja lebih baik lagi, dan bekeja untuk rakyat, bergerak untuk rakyat,” tegasnya.
Disisi lain, Sriyanto mengungkapkan, soal Gerindra masuk ke dalam pemerintahan, hal ini dilakukan demi persatuan dan kesatuan bangsa secara keseluruhan..
“ Bangsa yang besar, jika tercabik, ini tidak baik. Kekuatan besar prabowo akan berpadu dengan kekuatan besar Jokowi, ini akan menjadi kekuatan yang baik. Jika dulu kita berjuang dari luar, maka sekarang kita berjuang dari dalam. Ketika sudah di dalam, kita tetap meneguhkan kepentingan rakyat dan tidak hanya manut pemerintah. Justru ini untuk memperjuankan kepentingan yang jauh lebih besar bagi kepetingan rakyat,” pungkasnya.