Dikatakan salah seorang sumber yang enggan disebut namanya bahwa, pembangunan gedung PT. PITS, lebih memilih pengusaha dari luar Tangsel, tepatnya DKI Jakarta.
"Pengusahanya itu dari Jakarta. Waktu itu kita coba masukin penawaran, tapi dia (PT. PITS) bilang pagunya cuma 8,4 (miliar). Jadi kita ngga bisa masuk. Infonya yang menang itu diangka Rp. 7,9 miliar," kata Sumber kepada wartawan.
Dihubungi terpisah, Ketua Komisi III DPRD dari Partai Gerindra yang membawahi PT. PITS, Zulfa Sungki Setiawati menuturkan pihaknya tidak mengetahui akan bangunan tersebut.
"Ngga tau. Memang dimana ngebangunnya bang?" kata Zulfa saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (5/2/2020).
"Belum (dievaluasi) bang. Kemarin waktu evaluasi triwulan, PT. PITS ngga datang," tambahnya.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi III dari Partai PSI Emanuella Rida. Rida hingga kini belum mendengar akan adanya bangunan tersebut.
"Harusnya dilelangkan kalo anggarannya segitu (Rp. 8,4 miliar). Kita juga belum tau bangunannya ada dimana," tandasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Direktur Keuangan PT. PITS Ruhamaben membenarkan pembangunan tersebut.
"Iya (sedang membangun gedung seharga Rp. 8,4 miliar)," kata Ruhamaben.