Untuk itu, bupati meminta kepada seluuh warga masyarakat, agar menggunting atau masker yang telah dipakai sebelum dibuang, agar tidak dimanfaatkan pihak tertntu dengan diperjual belikan kembali.
Hal tersebut dikatakan bupati kepada awak media menyikapi langkanya keberadaan masker di Karanganyar, menyusul merebaknya virus Corona.
Menurut buati, saat ini, isyu yang berkembang, banyak pihak yang memanfaatkan merebaknya virus Corona ini untuk mencari keuntungan.
Informasi yang diterima, ujar bupati, saat ini, persediaan masker di sejumlah apotik di Karanganyar, kosong. Kondisi ini, lanjut bupati, sangat rawan dimanfaatkan pihak lain untuk mencari keuntungan.
“ Yang perlu diwaspadai adalah pemalsuan masker atau penjualan masker yang telah dipakai. Akan jauh lebih baik, siapapun yang menggunakan masker, jika sudah tidak terpakai, harapan saya, agar ldigunting, sehingga tidak dimanfaatkan untuk diperjual belikan kembali,” ujar bupati, Rabu (04/03/20200.
Disisi lain, buati mengingatkan masyarakat untuk tidak panik menanggapi virus Corona ini.
“ Semangatnya mengingatkan. Jangan panik, biasa-biasa saja. Jangan dibuat mencekam,” tandasnya.
Sementara itu, wakil ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo, mendesak pemkab Karanganyar melalui dinas terkait, segera melakukan operasi agar tidak terjadi penimbunan masker oleh pihak yang ingin mencari keuntungan pribadi. Apalagi, jelas Rohadi, saat ini persediaan masker di wilayah karanganyar kosong.
“ Soal masker, informasi, yang kami terima sudah habis dan kosong. Pemkab harus mencari alternative lain. Karena Masker bagian dari pncegahan.Ketika tidak ada, jang sampai menimbulkan kepanikan. Bupati memerintahkan dinas terakit untuk melakukan operasi agar tidak ada penimbunan,” tukasnya