Adapun sasaran bantuan itu adalah berfungsi sebagai jaring pengaman sosial masyarakat yang ekonomi terdampak Covid 19 hingga kaum miskin, lansia serta warga binaan.
Kepala Dinsos Karanganyar Waluyo Dwi Basuki mengatakan bantuan itu paling banyak saat pembagian sembako jelang lebaran Idul Fitri lalu dari total anggaran Rp18 miliar yang mana salah satu anggarannya dari Dinsos juga sekitar Rp4.5 miliar.
Sedangkan sisanya dipakai untuk penyaluran bantuan laiinya yakni pemberian untuk Lansia, warga sakit kronis, eks tuna susils dan lain-lain.
Sementara bantuannya bervariasi pemberian bantuan langsung tunai sebesar Rp350 ribu per orang , juga bantuan barang seperti hewan dan lainnya.
"Ya semenjak Covid kami terus gelontorkan bantuan hingga sekarang" tandasnya.
Bahkan meski boleh dikata sudah era Covid 19, namun bantuan untuk warga miskin terus digenjot.
Basuki menjelaskan minggu ini pun pihaknya juga berikan bantuan berupa kambing gratis bagi warga tidak mampu sekitar Rp30 juta.
Diharapkan bantuan tersebut bisa dikembangkan menjadi multiplier effect dianggap sebagai modal usaha sehingga bisa menolong ekonomi warga.
"Dengan bantuan kambing ini
dikembangkan maka 2 tahun bisa beranak menjadi 3 ekor"ujarnya.
Sedangkan bantuan uang tunai untuk Lansia dan warga sakit kronis terus dilakukan mengacu setiap laporan yang masuk.