Hal itu akan dilakukan Rudy mengingat saat ini masih banyak masyarakat tak patuh terhadap protokol kesehatan, salah satunya mengabaikan himbauan jaga jarak atau physical distancing yang diduga berimbas naiknya angka penyebaran virus korona di Kota Solo.
Informasi yang didapat hariankota.com, tes swab massal akan dilakukan dengan cara razia terhadap masyarakat yang kedapatan berkerumun dalam satu lokasi.
"Tim gabungan TNI, Polri, Satpol PP langsung diterjunkan ke lokasi untuk memblokade massa agar tak melarikan diri saat akan dilakukan swab," tegas Walikota, Kamis (16/7/2020).
Langkah tegas tes massal itu menurut Rudy sudah diputuskan. Jika ditemukan ada kerumunan langsung dilakukan tindakan tes swab di tempat.
"Tidak lagi melakukan rapid tes, namun langsung dilakukan tes swab untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dimana untuk anggaran pelaksanaan swab akan diambilkan dari anggaran pemerintah.
"Ora (tidak-Red) rapid test, langsung swab," tandasnya.
Diketahui beberapa hari terakhir kasus positif warga terinfeksi virus Covid - 19 melonjak drastis. Diantaranya dalam sehari dilaporkan ada 18 dokter residen spesialis paru positif terpapar korona, dan saat ini sedangkan menjalani isolasi di RS UNS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.
"Posko penanganan Covid -19 di buka kembali. Tujuannya agar kewaspadaan masyarakat meningkat. Jika posko tidak diaktifkan lagi, masyarakat beranggapan Solo sudah aman. Padahal belum aman," pungkas Rudy.